Hati merupakan raja dan seluruh anggota tubuh sebagai pasukannya. Hati menjadi salah satu kunci kebaikan jika ianya bersih dan murni. Juga menjadi sebab ketergelinciran jika kotor, jorok, dan tidak pernah dibersihkan dengan iman dan amal shalih.
Dikisahkan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menggamit lengan Abu Umamah al-Bahili. Dalam perjalanan tersebut, manusia paling mulai sealam raya ini berkata, “Di antara orang-orang mukmin ada yang hatiku begitu lentur terhadap mereka.”
Selain riwayat yang dikemukakan oleh Imam Ahmad bin Hanbal ini, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam menyebutkan dengan redaksi lain, “Di antara orang-orang mukmin, ada yang hatinya begitu lentur terhadapku.”
Ialah lenturnya hati lantaran iman hingga melahirkan kasih sayang dan cinta yang tulus karena Allah Ta’ala.
Salah satu sahabat terbaik Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam, Abdullah bin Mas’ud pernah mengutip sabda Nabi yang mulia. “Hati memiliki keinginan gerak dan maju.” Kalimat ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Hibban dan Imam Abu Nu’aim.
Abdullah bin Mas’ud melanjutkan dengan mengatakan, “(Hati memiliki) kelemahan dan gerak mundur. Maka manfaatkanlah hati ketika berkeinginan dan bergerak maju. Dan biarkanlah ia (tinggalkan) ketika sedang lemah dan bergerak mundur.”
Saat hati melemah, maka nafsu menguat. Ketika itu, tinggalkanlah semua jenis bisikan dan kehendak. Jangan diikuti karena akan menjerumuskan ke dalam binasa.
Sedangkan Imamnya para tabi’in, Imam Ibnu al-Mubarak berkata, “Hati tak ubahnya cermin. Jika terlalu lama didiamkan dalam genggaman, ia akan berkarat. Hati juga seperti hewan piaraan; jika tidak diurus,badannya menjadi kurus.”
Hanya hati selamatlah yang diberi izin untuk bertemu dengan Allah Ta’ala. Sedangkan hati yang berpenyakit, bahkan mati, tiada tempat baginya kecuali neraka dengan berjenis-jenis siksanya. Ialah hati yang disibukkan dengan dunia dan nafsu sehingga banyak noda.
Tiada satu lokasi di dalamnya melainkan keinginan untuk makan, minum, tidur, berhubungan intim, dan naluri-naluri kehewanan lainnya. Tiada satu pun cahaya iman yang masuk ke dalamnya. Hati jenis ini menjadi gelap, kotor, jorok, dan menyengsarakan.
Selayaknya, usaha kita dalam menjaga hati dari perbuatan sia-sia, dosa, dan maksiat harus sama besarnya dengan semangat kita dalam menebalkan iman, memperbanyak dzikir, dan memperbagus amal shalih di semua bidang.
sumber : kisahikmah.com
0 Response to "Inilah Ungkapan Inspiratif tentang Hakikat Hati"
Posting Komentar